Industri rumah tangga pada umumnya ditangani perempuan, seperti pembuatan krupuk, makanan gorengan, tempe dan lain-lain. Sumbangan perempuan terhadap keluarga sangat bervariasi mulai dari tidak memberikan sumbangan sampai dengan yang penghasilannya lebih besar dari kaum laki-laki, dan ternyata hal ini tidak menjadi beban psikologis dalam hubungan keluarga. Di samping itu melakukan survival strategy dengan berbagai cara antara lain pinjam meminjam uang, gadai, mengambil barang di toko untuk dibayar kemudian bagi keperluan khusus, berhutang pada pedagang keliling, memutar uang kas pengajian dan memelihara ternak selain melakukan kegiatan ekonomi utama.
Lembaga-lembaga yang berperan di desa dan secara nyata mempengaruhi perempuan antara lain Yasinan (lembaga informal keagamaan), arisan, “sambatan” rukun kematian (sosial ekonomi), “sumbangan”, posyandu dan Al Ma’arif (pendidikan).
0 komentar:
Posting Komentar